Hasil Fakta - Permen karet adalah jenis permen favorit anak muda yang juga banyak disukai oleh semua umur karena mengunyah permen karet memiliki keasikan tersendiri bagi para penikmatnya. Permen karet berasal dari Amerika, terbuat dari getah pohon atau damar gliserin yang ditambah larutan gula, peppermint, dan bahan lainnya, kemudian diaduk dan dipres. Hasil penelitian seorang ahli dari Amerika, mengunyah permen karet setiap hari selama 15 menit dapat bermanfaat bagi kecantikan.
Kebiasaan mengunyah permen karet ternyata mampu mempengaruhi kesehatan Anda.
Namun apakah Anda tahu bahwa permen karet memiliki banyak manfaat pada kesehatan manusia?Berikut adalah fakta unik tentang permen karet.
Namun apakah Anda tahu bahwa permen karet memiliki banyak manfaat pada kesehatan manusia?Berikut adalah fakta unik tentang permen karet.
Manfaat mengunyah permen karet :
1. Menyegarkan bau mulut, terutama bagi yang suka mengonsumsi makanan beraroma keras seperti bawang merah dan bawang putih. Permen karet sangat efektif untuk menetralisir bau tersebut.
2. Permen karet dapat melekat erat, sehingga dapat membersihkan sisa-sisa makanan pada permukaan gigi. Sering mengunyahnya dapat meningkatkan produksi air liur yang dapat membersihkan rongga mulut dan gigi dengan lebih baik, sehingga resiko terbentuknya plak-plak gigi dapat dikurangi.
3. Ketika mengunyah permen karet, rongga mulut berulang-ulang melakukan gerakan menggigit, ini memperlancar aliran darah di bagian wajah, dan juga melatih otot-otot untuk mengunyah dan menggigit.
4. Permen karet dapat membantu seseorang untuk mengusir stres. Pada sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengunyah permen karet selama ujian atau pada saat belajar akan memiliki efek positif yaitu lebih tenang dan tidak grogi. Secara ilmiah mengunyah permen karet dapat mengurangi tingkat kortisol (hormon pemicu stres) dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan ketika tubuh dalam keadaan tegang, sehingga menyebabkan orang menjadi stres.
5. Permen karet bebas gula dapat meningkatkan kesehatan mulut Anda karena merangsang produksi air liur, yang merupakan salah satu sumber utama yang dapat menjaga mulut agar tetap sehat. Sifat Air liur yaitu antibakteri yang dapat menyiram sisa-sisa makanan, gula dan asam berbahaya lainnya yang masih tertinggal dan menempel dalam mulut Anda.
6. Jika Anda terbiasa mengunyah permen karet setelah makan, maka Anda cenderung memiliki pencernaan yang lebih sehat dibandingkan jika Anda tidak atau jarang mengunyah permen karet. Permen karet akan mendorong Anda menelan air liur berulang kali karena peningkatan produksi air liur, sehingga berdampak pada asam pencernaan yang dapat turun dengan segera ke perut dan memulai pencernaan.
Kerugian mengunyah permen karet :
Para ahli menganjurkan agar memilih permen karet xylitol sebagai pengganti gula, karena xylitol memiliki rasa dan nilai gizi yang sama dengan gula, namun tidak dapat difermentasi menjadi asam sehingga aman untuk gigi.
2. Hasil riset di Swiss menunjukan, sering mengunyah permen karet dapat merusak bahan tambalan gigi. Oleh sebab itu bagi seseorang yang menggunakan tambalan gigi dengan bahan air raksa sebaiknya jangan mengunyah permen karet.
Karena mengunyah permen karet dapat mengurai senyawa air raksa tersebut, yang dapat meningkatkan jumlah kandungan air raksa dalam darah dan air kemih. Kelebihan zat tersebut dapat berpe ngaruh negatif terhadap otak, susunan syaraf pusat dan ginjal.
3. Anak-anak yang mengunyah permen karet dalam waktu lama, kemungkinan besar akan mempunyai kebiasaan menggertakkan gigi pada saat tidur karena otot-otot mulut dalam keadaan tegang, sehingga dapat mempengaruhi kualitas tidur mereka.
Para ahli menyarankan agar anak-anak tidak mengunyah permen karet lebih dari 3-4 kali sehari dan tidak melampaui 10-15 menit.
4. Sering mengunyah permen karet bagi para remaja dapat berisiko memiliki bentuk wajah segi empat, karena otot-otot rahang mungkin terlalu terlatih sehingga sangat cepat pertumbuhannya.
Sumber : www.terekspose.com
Semoga bermanfaat untuk Anda. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar